Senin, 12 Januari 2015

Cerita Teks Biografi



Ciri-ciri Teks Recount Teks recount adalah teks yang berfungsi menceritakan kembali pengalaman seseorang. Adapun ciri-ciri teks recount ini adalah sebagai berikut:
1.      Terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama pengenalan tokoh. Bagian kedua kejadian yang dialami si tokoh.
2.      Terdapat kejadian berurutan. Kejadian berurutan misalnya pengalaman liburan, aktivitas mulai kecil hingga dewasa.
3.      Menggunakan kalimat past tense.
4.       Bukan cerita fiktif. Salah satu contohnya adalah biografi seorang tokoh perjuangan



 Pengertian biografi
Biografi jika dilihat dari asal katanya ” bios ” artinya hidup dan ” graphien ” yang artinya tulis / tulisan , jadi Biografi artinya tulisan tentang riwayat hidup atau kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Buku biografi memaparkan kehidupan seseorang tokoh sejak kecil sampai tua. Bahkan sampai meninggal dunia. Selain itu semua jasa, buah karya, dan segala hal yang dihasilkan oleh tokoh tersebut ditulis dalam buku biografi tersebut.

B. Menyampaikan isi buku biografi
Setelah membaca buku biografi, Anda dapat menyampaikan intisari buku biografi kepada orang lain. Inti sari buku biografi berupa hal-hal penting dan hal-hal menarik yang terdapat dalam buku serta isi buku.
Hal-hal menarik yang dapat anda temukan dalam sebuah buku biografi sebagai berikut.
1. Karya-karya tokoh
2. Pandangan hidup tokoh
3. Jasa-jasa tokoh
4. Perjuangan mencapai keberhasilan tokoh
5. Kisah hidup tokoh
Cara menyampaikan inti sari biografi sebagai berikut.
1. Catatlah inti sari biografi secara lengkap
2. Sampaikan intisari biografi dengan kalimat jelas dan efektif.
Selain buku biografi, ada pula buku Autobiografi. Autobiografi adalah tulisan tentang riwayat hidup atau kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang yang bersangkutan.
Bahasa Indonesia : Mengidentifikasi Isi Teks Biografi Atau Iklan
Buku nonfiksi yang berisi tulisan kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang disebut dengan biografi. Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios  yang artinya hidup dan graphein  yang berarti tulis. Secara sederhana, biografi dapat dikatakan sebagai riwayat hidup seseorang yang biasanya ditulis secara kronologis.
Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan, ataupun arti dari suatu tindakan tertentu, dan bahkan misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai prilaku hidupnya. Sebuah biografi lebih kompleks dari pada sekedar tanggal  lahir, tanggal kematian, atau data-data pekerjaan seseorang. Biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam kejadian-kejadian tersebut.. hal itulah yang kemudian menonjolkan perbedaan perwatakan tokoh yang diangkat. Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sementara itu, bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi, atau sejarah yang memaparkan peranan subjek biografi tersebut .
Hal-hal yang biasanya ditulis dalam biografi adalah sebagai berikut:
  • Nama lengkap
  • Tempat dan tanggal lahir
  • Orang tua
  • Riwayat pendidikan
  • Riwayat perjuangan, pekerjaan, atau profesi
  • Penghargaan yang diraih
  • Kelebihan atau keistemewaan yang dimiliki
  • Riwayat berkeluarga (istri atau suami dan anak-anak)

Manfaat membaca biografi
  • Muncul kesadaran diri bahwa kita harus selalu belajar agar berhasil seperti mereka.
  • Tumbuh rasa bangga kepada para pahlawan di bidang apapun.
  • Mendapatkan pengalaman hidup bahwa suatu keberhasilan diraih dengan kerja keras den pengorbanan.

Tips dan Trik
Untuk  mengidentifikasi. Isi teks biografi pada dasarnya sama dengan mengidentifikasi teks berita maupun iklan, yaitu dengan cara mengetahui unsur-unsur pembentuk teks, seperti :
  • What   =   masalah/peristiwa apa yang menjadi topik pembicaraan dalam biografi tersebut
  • Who   =    siapa yang diceritakan dalam teks biografi
  • Why   =   mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi
  • When  =    kapan peristiwa tersebut terjadi
  • Where =    dimana peristiwa tersebut terjadi
  • How   =   bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi
Pengertian Biografi dan Cara menulis biografi
Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku.

Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu.

Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.

Macam-macam Biografi :

* Berdasarkan sisi penulis
* Berdasarkan Isinya
* Berdasarkan persoalan yang dibahas
* Berdasarkan penerbitannya

Berdasarkan sisi penulis

1. Autobiografi.

Ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya

2. Biografi.

Ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisan dibagi atas :
  • Authorized biography, yaitu biografi yang penulisannya seizin atau sepengetahuam tokoh didalamnya
  • Unauthorized biography, yaitu ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena telah wafat)

Berdasarkan Isinya
  • Biografi Perjalanan Hidup, Isinya berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian paling berkesan.
  • Biografi Perjalanan Karir, Isinya berupa perjalanan karir dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perjalanan karir dalam mencapai sukses tertentu.

Berdasarkan persoalan yang dibahas

Biografi politik.
yaitu penulisan tokoh-tokoh di negeri ini dari sudut politik. Dalam biografi semacam ini bahan-bahan dikumpulkan biasanya melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya.

Intelektual biografi
yang juga disusun melalui riset dan segenap temuan dituangkanpenulisnya dalam gaya penulisan ilmiah.

Biografi jurnalistik ataupun biografi sastra
yaitu materi penulisan biasanya diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis maupun yang menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan. Ini lebih ringan karena Cuma keterampilan dan wawancara.

Berdasarkan penerbitannya

Buku Sendiri.

Penerbitan buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya penulisan, percetakan, danpemasaran ditanggung oleh produsen. Biografi jenis ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik perhatian publik.

Buku Subdisi.

Ongkos pembuatan buku jenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor. Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang diperkirakan dari segi komersial tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual harganya sangat tinggi sehingga tidak terjangkau
Penceritaan (recount) : jenis teks yang berisi pengungkapan pengalaman atau peristiwa yang dilakukan pada masa lampau. Struktur teksnya adalah :
  • Orientasi
  • Urutan peristiwa
  • Reorientasi
Biografi A. Bakar
·         Mengatasi kesulitan
Dalam masa transisi yang sangat kritis ini Abu Bakr dihadapkan pada kesulitan-kcsulitan yang begitu besar sehingga pada saat-saat  permulaan itu timbul kekhawatiran yang dirasakan oleh seluruh umat Muslimin.
Setelah semua itu dapat diatasi berkat kekuatan imannya, dan  untuk waktu berikutnya Allah telah memberikan sukses dan  kemenangan, datang Umar memegang tampuk pimpinan umat Islam. Ia memimpin mereka dengan berpegang pada keadilan yang sangat ketat  serta memperkuat pemerintahannya sehingga negara-negara lain tunduk  setia kepada kekuasaannya.
·         Memang, telah timbul kekhawatiran di kalangan umat melihat  kesulitan yang dihadapi Abu Bakr itu. Sebabnya ialah wilayah Arab  yang pada masa Rasulullah sudah tuntas kesatuannya, tiba-tiba jadi  goncang begitu RasuluUah wafat. Bahkan gejala-gejala kegoncangan  itu  memang sudah mulai mengancam sebelum RasuluUah berpulang. Musailimah bin Habib di Yamamah mendakwakan diri nabi dan mengirim delegasi kepada Nabi di Medinah dengan menyatakan  bahwa Musailimah juga nabi seperti Muhammad dan bahwa "Bumi ini  separuh buat kami dan separuh buat Kuraisy; tetapi Kuraisy adalah  golongan yang tidak suka berlaku adil." Juga Aswad Ansi di Yaman  mendakwakan diri nabi dan tukang sihir, mengajak orang dengan  sembunyi-sembunyi. Setelah merasa dirinya kuat ia pergi ke dacrah  selatan lalu mengusir wakil-wakil Muhammad, lalu terus ke Najran. Ia  hendak menyebarkan pengaruhnya di kawasan ini. Muhammad  mengutus orang kepada wakilnya di Yaman dengan perintah supaya  mengepung Aswad atau membunuhnya. Soalnya karena orang Arab  yang sudah beriman dengan ajaran tauhid dan sudah meninggalkan  penyembahan berhala, tak pernah membayangkan bahwa kesatuan  agama  mereka telah disusul oleh kesatuan politik. Malah banyak di  antara mereka yang masih rindu ingin kembali kepada kepercayaan  lamanya. Itu sebabnya, begitu mereka mendengar RasuluUah wafat mereka menjadi murtad, dan banyak di antara kabilah itu yang menyatakan tidak lagi tunduk pada kekuasaan Medinah. Mereka menganggap  membayar zakat itu sama dengan keharusan pajak. Oleh karena itu  mereka menolak.

Pemberontakan dan Perang Riddah
Seperti jilatan api, cepat sekali pemberontakan itu menjalar ke seluruh jazirah Arab begitu RasuluUah wafat. Berita pemberontakan ini sampai juga kepada penduduk Medinah, kepada mereka yang berada  di sekeliling Abu Bakr setelah mereka mcmbaiatnya. Mereka sangat  terkejut. Berselisih pendapat mereka apa yang hams diperbuat. Satu  golongan berpendapat, termasuk Umar bin Khattab, untuk tidak mcnindak mereka yang menolak membayar zakat selama mereka tetap  mcngakui, bahwa tak ada tuhan selain Allah dan Muhammad  RasuluUah. Dengan begitu barangkali mereka menghendaki agar tidak  banyak musuh yang akan dapat mengalahkan mereka. Allah tidak  memberikan janji kemenangan kepada mereka seperti yang diberikan  kepada RasuluUah. Juga vvahyu sudah tidak diturunkan kepada siapa  pun lagi setelah Nabi dan Rasul penutup itu berpulang ke rahmatullah.  Tetapi Abu Bakr tetap bersikeras, mereka yang menolak merabayar zakat dan murtad dari  agamanya harus diperangi. Dan itulah Perang Riddah1 (1  Riddah sebuah istilah dalam sejarah Islam, dari akar kata radda, irtadda, "bcrbalik ke bclakang", dalam istilah fikih "meninggalkan keyakinan, agama dsb." (Bd. Qur'an 3. 86-91; 16. 106 sqq). Orang yang melakukannya disebut murtadd seperti yang  dikcnal dalam bahasa Indonesia. Perang riddah berarti perang melawan kaum murtad.' —Pnj.) yang telah  menelan waktu sctahun lebih.
·         Perang Riddah itu tidak hanya melibatkan ratusan orang dari pasukan Khalifah dan ratusan lagi dari pihak lawan, bahkan di antaranya  sampai puluhan ribu dari masing-masing pihak yang terlibat langsung  dalam pertempuran yang cukup scngit itu. Ratusan, bahkan ribuan di  antara kedua belah pihak terbunuh. Pengaruhnya dalam sejarah Islam  cukup menentukan. Andaikata Abu Bakr ketika itu tunduk pada pihak  yang tidak menyetujui perang, sebagai akibatnya niscaya kekacauan  akan lebih meluas ke seluruh kawasan Arab, dan kedaulatan Islam  tentu tidak akan ada. Juga jika pasukan Abu Bakr bukan pihak yang  menang dalam perang itu, niscaya akibatnya akan lebih parah lagi.  Jalannya sejarah dunia pun akan sangat berlainan.
·         Oleh karena itu, tidaklah berlebihan ketika orang mengatakan, bahwa dcngan posisinya dalam menghadapi pihak Arab yang murtad discrtai kemenangannya dalam menghadapi mereka itu, Abu Bakr telah mengubah arah sejarah dunia. Tangan Tuhan jugalah yang telah  melahirkan kebudayaan umat manusia itu dalam bentuknya yang baru.

Pengaruh kemenangan Perang Riddah
Kalau tidak karena kemenangan Abu Bakr dalam Perang Riddah, penyerbuan ke Irak dan ke Syam tentu tidak akan dimulai, dan pasukan Muslimin pun tak akan berangkat dengan kemenangan  memasuki kedua imperium besar itu, Rumawi dan Persia, untuk kemudian digantikan oleh kedaulatan Islam di atas puing itu juga!  Kebudayaan Islam telah menggantikan kedua pola kebudayaan itu.  Lagi, kalau tidak karena Perang Riddah, dengan gugurnya  sahabat-sahabat sebagai syahid yang memastikan kemenangan itu,  niscaya tidak akan ccpat-cepat Umar menyarankan kepada Abu Bakr  agar Qur'an segera dikumpulkan. Karena pengumpulan inilah pula  yang  menyebabkan adanya penyatuan bacaan menurut dialek Mudar pada masa Usman. Dengan demikian, Qur'an adalah dasar yang kukuh  dalam menegakkan kebenaran, merupakan tonggak yang tak  tergoyahkan bagi kebudayaan Islam. Selanjutnya, kalau tidak karena  kemenangan yang diberikan Allah kepada kaum Muslimin dalam Perang Riddah itu, jangan-jangan Abu Bakr belum dapat menyusun suatu sistem pemerintahan di Medinah, yang di atas sendi itu pula kemudian Umar menggunakan asas musyawarah. Polanya keadilan dan kasih sayang, intinya kebajikan dan ketakwaan.
·         Inilah peristiwa-peristiwa agung yang telah dapat diselesaikan  dalam vvaktu singkat, tak sampai dua puluh tujuh bulan. Barangkali  karena waktu yang sesingkat itu pula yang menyebabkan sebagian  orang  sampai merentang jarak begitu panjang hingga pada masa  Umar,  dengan anggapan bahwa jika hanya dalam beberapa bulan  saja tidak akan cukup waktu orang melakukan pekerjaan-pekerjaan  besar yang sampai mengubah jalannya sejarah dunia itu.
Kalau saja mereka ingat, bahwa beberapa revolusi yang telah  membawa umat manusia dari suatu kcadaan kepada keadaan yang  lain  selesai dalam waktu seperti itu, dan bahwa hukum alam sedikit  demi scdikit tunduk pada prinsip-prinsip revolusi untuk meningkatkan  umat manusia mencapai kesempurnaannya, tidaklah akan cepat-cepat  mereka beralih dari masa revolusi rohani seperti yang dicetuskan olch  Rasulullah ke seluruh dunia itu, ke kedaulatan Islam yang sudah  tersebar ke scgenap penjuru dunia dan sudah juga menganut revolusi  itu.  Mereka tidak akan lama-lama berhcnti hanya sampai di situ, ketika  orang-orang Arab itu mencoba hendak mengadakan pcrlawanan  sebagai  reaksi atas ajaran yang dibawa oleh Muhammad. Hal ini  sudah  menjadi bawaan manusia di mana dan kapan pun tatkala  mereka  hendak melawan setiap prinsip baru. Mereka mencoba  memadamkannya, tetapi Allah akan tetap menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya.

Hubungan  kebesarannya  sebagai Khalifah  dengan   kebesarannya sebagai Sahabat
Bagaimana Abu Bakr dapat menghadapi scgala kcsulitan itu pada permulaan ia memegang pimpinan dan dia tetap bertahan, kemudian dapat mcngatasinya? Sesudah itu pula mulai ia merintis jalan  menyebarkan agama dan membuat sebuah kedaulatan sementara  kesulitan-kesulitan itu masih ada? Sudah tentu sifat pribadinya bcsar  sekali pcngaruhnya. Tetapi sifat-sifat itu saja tidak akan sampai ke  tingkat yang sudah dicapainya itu kalau tidak karena persahabatannya dengan Rasulullah selama dua puluh tahun penuh itu. Oleh karena itu  para ahli sejarah sepakat bahwa kebesaran Abu Bakr selama masa  menjadi Khalifah itu erat sekali hubungannya dengan  persahabatannya dengan Rasulullah. Selama dalam persahabatan itu ia  telah menghirup jiwa agama yang dibawa oleh Muhammad, ia  sepenuhnya mengerti maksud dan tujuannya, mengerti secara naluri, tidak dikacaukan oleh adanya kesalahan atau kcraguan. Apa yang telah dihirupkan dan dipaharainya dengan  nalurinya itu ialah bahwa iman adalah suatu kekuatan yang tak akan  dapat dikalahkan oleh siapa pun selama seorang mukmin dapat  menjauhkan diri dari maksudmaksud tertentu selain untuk mencari  kebenaran demi kebcnaran semata. Banyak memang orang yang  dapat memahami kebenaran rohani demikian ini pada setiap zaman,  tetapi mereka menangkapnya dengan akal, sedang Abu Bakr  menangkap semua itu dengan kalbunya, dengan matanya ia melihat  bulat-bulat hidup dalam diri Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam dan dalam perbuatannya

Teladan yang telah mengilhaminya
Iman yang sungguh-sungguh demi kebenaran itulah yang  membuatnya menentang sahabat-sahabatnya dalam soal menghadapi  golongan murtad waktu itu, dan bersikeras hendak memerangi mereka  meskipun harus pergi seorang diri. Bctapa ia tak akan melakukan itu  padahal ia sudah menyaksikan sendiri Nabi berdiri seorang diri  mengajak orangorang di Mekah ke jalan Allah, tapi mereka ramai-ramai menentangnya. Lalu ia di bujuk dengan harta, dengan  kerajaan dan kedudukan tinggi. Kemudian ia pun diperangi dengan  maksud hendak membendungnya dari kebenaran yang dibawanya itu.  Tidak, malah ia menjawab: "Demi Allah, kalaupun mereka meletakkan  matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, dengan  maksud supaya aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan, biar nanti Allah akan membuktikan kemenangan itu: di  tanganku, atau aku binasa karenanya, tidak akan kutinggalkan!"
·         Kenapa ia tidak juga berbuat demikian padahal ia sudah  menyaksikan Nabi akibat Perang Uhud, dan setelah kemenangan  pihak Kuraisy atas pasukan Muslimin? Nabi kembali bersama-sama  kaum Muslimin yang masih ada, yang pernah mcngalami Perang Uhud,  dan sambil menunggu kedatangan Kuraisy ia bcrmarkas di Hamra'ul  Asad dan tinggal di sana tiga hari, memasang api unggun sepanjang  malam, sehingga semangat Kuraisy menjadi goyah dan mereka kembali ke Mekah. Dengan demikian kaum Muslimin telah dapat mcngembalikan kedudukannya sesudah mengalami kegoncangan di Uhud.
·         Kenapa ia tidak berbuat serupa itu juga padahal ia pernah menyaksikan sendiri pagi itu Nabi di Hunain, dengan jumlah sahabat  yang sedikit ia memanggil-manggil anggota-anggota pasukan Muslimin  yang berlarian: "Hai orang-orang! Kamu mau ke mana!? Mau ke mana?!" Dan orang yang beribu-ribu itu sedang diliputi ketakutan.  Setelah mereka mengetahui posisi Nabi dan mendengar pula panggilan Abbas: "Saudara-saudara dari Ansar, yang tclah memberikan tempat dan pertolongan! Saudara-saudara dari Muhajirin yang telah membaiat di bawah pohon, Muhammad masih hidup, mari ke mari!" Dari scgenap penjuru terdengar jawaban yang menyerukan: "Ya, kami siap, kami siap!"  Kini  mereka semua kembali, dan bertempur lagi secara heroik sekali.
Alangkah indahnya teladan itu, teladan yang telah mengilhami  orang, bahwa iman adalah suatu kekuatan yang tak akan dapat dikalahkan oleh siapa pun selama seorang mukmin itu dapat menjauhkan diri dari maksudmaksud tertentu selain untuk mencari kebenaran  demi kebenaran scmata! Siapakah orang yang memiliki iman seperti  pada Abu Bakr itu, yang mengambil teladan dari Rasulullah, schingga  ia menjadi salah satu unsur kehidupan yang sangat menentukan!?  Inilah  kekuatan rohani, yang dalam hidup ini tak ada yang dapat  menguasainya, tiada kenal lemah atau ragu, dan tak ada yang akan  dapat mengalahkannya.

Kekuatan rohani pada iman
Kekuatan rohani yang diperoleh Abu Bakr pada diri Rasulullah  itu dan yang telah membuat kaum Muslimin dapat mengalahkan orang-orang Arab murtad, telah memberikan semangat kepada scgenap  kaum Muslimin yang mengangkat mereka kepada keimanan, bahwa  mereka tak akan mendapat kemenangan tanpa pertolongan Allah.   Mereka mendambakan mati syahid, gugur demi kebenaran. Bagi  mereka mati syahid itu suatu kemenangan yang tak ada taranya. Kita  akan membaca dalam buku ini bukti-bukti demikian itu, yang dalam  sejarah scdikit sekali bandingannya. Kaum Muslimin pada masa  Rasulullah yakin sekali, bahwa mereka akan mendapat kemenangan,  scbab Allah sudah menjanjikan kepada Rasul-Nya akan memberi bala  bantuan dengan para malaikat. Tuhan telah mewahyukan kepadanya untuk membuktikan janji-Nya.
Tetapi pada masa Abu Bakr, dengan berpulangnya Rasulullah ke sisi Allah, wahyu sudah tak ada lagi. Hanya tinggal iman saja lagi, hanya tinggal berteladan saja lagi kepada Rasulullah dan kepada  penggantinya dalam meningkatkan iman ke taraf yang lebih tinggi  selama hidup di dunia ini. Mati syahid demi membela iman telah menjadi sumber dan rahasia kekuatan, rahasia kemenangan.  Itulah  rahasia keluhuran budi kita dalam arti kcmanusiaan dengan segala  martabatnya untuk mencapai kesempurnaan hidup insani yang terdapat  dalam diri kita.
·         Kenyataan rohani inilah yang telah memberi kekuatan batin  kepada Abu Bakr dengan berteladan kepada Rasulullah. Ini  diterjemahkan kepada kita dalam perbuatan Muslimin pada masa  kepemimpinannya sebagai Khalifah serta bimbingannya yang begitu jelas sehingga dapat  kita
raba seolah semua itu benda nyata yang dapat ditangkap dengan indera. Kenyataan rohani ini dapat kita rasakan dalam Perang Riddah dan  kemudian pada waktu memasuki Irak dan Syam. Kalau bukan  karena  keimanan ini, dengan jumlah kaum Muslimin yang masih  kecil pada masa Khalifah yang pertama itu, niscaya mereka tak akan  mampu menyelesaikan segala pekerjaan dan tugas raksasa itu  dengan  begitu baik, yang selanjutnya telah membukakan jalan ke  sebuah kedaulatan Islam yang besar.

Suatu kenyataan sosial setelah kenyataan rohani
Abu Bakr memperoleh kekuatan batinnya itu dengan berteladan kepada Rasulullah. Di samping kenyataan rohani ini, kenyataan sosial juga besar pengaruhnya dalam kehidupan setiap umat atau bangsa,  dan setiap umat merasa bangga terhadap dirinya, dengan percaya  kepada kekuatan sendiri. Mereka merasa, bahwa mereka mempunyai  kewajiban menyimpan suatu risalah, suatu pesan kepada dunia, dan  dunia pun wajib menyambut risalahnya itu. Seperti halnya dengan  umat  ini, tak ada  suatu  kekuasaan  dan  kekuatan betapapun besarnya  yang boleh merintangi jalannya.
Kedua kenyataan ini, rohani dan sosial, saling mengisi. Pada  setiap zaman dan umat ada suatu dasar untuk mengambil hati  bangsa-bangsa lain yang dengan penuh semangat menyambut kedua  kenyataan itu dan demi berhasilnya risalah yang mengajak  bangsa-bangsa itu.
Lebih-lebih yang demikian ini apabila dasar risalahnya bertujuan memberantas kezaliman, memelihara keadilan yang didasarkan pada persamaan antara sesama manusia. Berapa sering sudah sebuah  kedaulatan berdiri atas dasar itu juga dalam berbagai kurun sejarah  dan berapa sering pula imperium demikian itu mengalami kehancuran karena ia sudah menyimpang dari jalur yang sebenarnya. Oleh karena  itu  penyimpangan demikian ini oleh pihak lawan dijadikan senjata  untuk mengadakan perlawanan.

Ia sadar dan yakin, Islam agama persamaan
Persamaan adalah pola Islam dan olch karenanya ia merupakan  inti kedaulatannya. Kenyataan ini sekarang kita pahami dengan pikiran  kita seperti yang banyak dipahami orang dulu juga. Kemudian mereka  tidak dapat mempertahankan kedaulatan itu seperti juga kita sekarang,  karena hal-hal tertentu atau karena di luar kehendak kita. Tetapi Abu  Bakr, dengan nalurinya ia sudah dapat memahami dan benar-benar  yakin ia akan hal itu. Maka didorongnya umat Islam agar melaksanakan, dan mereka pun dapat membuktikan dan tetap berlangsung selama  beberapa abad dan generasi.
·         Dengan nalurinya Abu Bakr memahami benar bahwa pada  intinya yang paling dalam Islam adalah agama persamaan antar  sesama  umat manusia. Dakwah atau seruan itu tidak hanya ditujukan  kepada golongan tertentu saja, tetapi kepada umat manusia  seluruhnya. Pada masa hidupnya Rasulullah telah mengangkat  bekas-bekas budak kc suatu kedudukan yang tinggi. Begitu juga  orang-orang yang bukan Arab untuk memerintah di kalangan Arab.  Salman orang Persia adalah sahabat dekatnya, Zaid bin Harisah, bekas  budak yang pernah dibeli oleh Khadijah lalu diberikan kepada Nabi  yang kemudian oleh Nabi dimerdekakan dan dijadikan anak angkat.  Dia jugalah yang di angkat menjadi panglima dalam Perang Mu'tah,  dan  sebelum itu pun banyak pekerjaan lain yang berada di bawah  pimpinannya. Sesudah itu, sebelum Rasulullah menderita sakit yang  terakhir, Usamah anak Zaid itu diserahi pimpinan pasukan, yang  anggota-anggotanya terdiri dari pemuka-pemuka Muhajirin dan Ansar,  di antaranya Abu Bakr dan Umar. Rasulullah  Sallallahu
'alaihi wasallam telah mengangkat Bazan orang Persia itu memegang pimpinan di Yaman.
Rasulullah tidak membeda-bedakan kedudukan orang karena kearabannya atau karena posisinya dalam kabilah. Yang membedakan orang hanyalah amal perbuatannya. Sahabat-sahabat Rasulullah yang diajaknya bermusyawarah dan pendapatnya dihargai di kalangan Muslimin adalah pemuda-pemuda, yang karena keimanannya yang sungguh serta pengorbanannya di jalan Allah, mereka berada di barisan pertama.  Sikap Rasulullah ini sesuai dengan perintah Allah di dalam Qur'an,  bahwa tak ada perbedaan pada manusia itu selain takwanya, dan  balasan yang akan diperoleh sesuai dengan amal perbuatannya.  Perbedaan derajat yang satu dengan yang lain, hanya oleh perbuatan  dan ketakwaan itu juga.
Sudah tentu, cara yang dilakukan oleh Rasulullah itu banyak  sekali mengurangi kecongkakan orang-orang Arab karena fanatisma  rasialnya, kalaupun mereka hendak membangga-banggakannya juga,  apalagi karena Allah telah memilih Nabi-Nya dari kalangan mereka  sendiri, yang akan mereka jadikan alasan akan tingginya kedudukan  mereka. Juga Abu Bakr, sudah tentu yang dijadikan pegangannya  ialah  persamaan dalam Islam antara sesama manusia dan bangsa itu.  Inilah yang telah menjadi kekuatannya, sehingga pasukan Persia dan  pasukan Rumawi bertekuk lutut.
·         Pada dasarnya Islam kedaulatan sejagat
Abu Bakr dengan nalurinya sudah menyadari benar bahwa dasar Islam adalah kedaulatan sejagat. Seruannya tidak tcrbatas hanya pada golongan Arab, tetapi ajakan kepada kebenaran itu ditujukan kepada seluruh umat manusia. Karena memang sudah demikian keadaannya, Nabi telah mengirimkan para utusannya kepada raja-raja dan  pcnguasa, mengajak mereka sama-sama menerima agama Allah. Sudah  menjadi kewajiban setiap orang yang beriman kepada agama ini  untuk berdakwah, menyampaikan ajaran-Nya sebagai petunjuk dan  rahmat.  Dalam diri Rasulullah sudah ada teladan yang baik bagi  setiap  Muslim. Rasulullah telah menyerukan dakwahnya kepada  segenap umat manusia yang terdiri dari berbagai warna kulit. Para  penggantinya hendaknya juga menyebarkan seruan itu ke segenap belahan bumi ini.
·         Biarlah mereka berjuang demi kebebasan berdakwah. Jangan memaksa siapa pun dan jangan juga mau dirintangi dalam menyampaikan kebenaran yang sudah mereka peroleh itu. Hendaklah seluruh jagat  ini menjadi arena dakwah kepada kebenaran, apa pun risiko yang  akan menimpa diri mereka demi perjuangan di jalan Allah itu. Bila  sampai mereka mati syahid, Allah jugalah yang akan memberi balasan.
Prinsip-prinsip inilah yang menjadi dasar dakwah Rasulullah,  yang telah dipahami benar oleh Abu Bakr dengan nalurinya, berkat  persahabatannya selama itu serta pelajaran-pelajaran yang diterimanya  dari Rasulullah. Itulah yang menyebabkan Abu Bakr begitu menerima tugas, segala kesulitan itu buat dia tidak berarti lagi dan ia tetap  berusaha mengatasinya, dan itu juga yang membuat kedaulatan Islam  cepat berkembang ke segenap penjuru dunia dan kemudian banyak  bangsa yang bernaung di bawah panji Islam.
·         Generasi demi generasi kebudayaan bangsa-bangsa itu terus menyebar di dunia. Kemudian menjadi tua, seperti biasanya semua  bangsa dan imperium itu harus berangsur tua. Kemudian jatuh tertidur,  nyenyak, lama sekali tidurnya, yang selanjutnya disambung oleh  kematian seorang demi seorang.


1.      Struktur teks
Ø  Teks cerita biografi
a.          Orientasi adalah bagian pengenalan tokoh
b.         Peristiwa dan masalah adalah berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh
c.          Reorientasi adalah peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh, dan bagian penutup serta berisi tentang pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan.


Ø  Teks cerita moral
a.       Orientasi
b.      Komplikasi
c.       Resolusi
d.      Koda
2.      Perbedaan ciri teks
Ø  Ciri-ciri teks cerita biografi
1.               Terdiri dari 2 bagian. Bagian pertaman pengenalan tokoh. Bagian     kedua kejadian yang dialami si tokoh.
2.               Terdapat kejadian berurutan. Kejadian berurutan misalnya pengalaman liburan, aktivitas mulai dari kecil, dewasa hingga tua.
3.               Menggunakan kalimat lampau.
4.               Bukan cerita fiktif. Salah satu contohnya seorang tokoh pejuang bangsa.
Ø  Ciri-ciri teks ceritra moral/fabel
1.                     Menggunakan setting alam, menggunakan tokoh hewan dan penceritaanya.
2.                     Hewan yang sebagai tokoh utama dapat bertingkah sebagai manusia (berbicara, berpikir)
3.                     Menunjukkan penggambaran moral/unsur moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan di dalam ceritanya.
4.                     Penceritaan yang pendek
5.                     Menggunakan pilihan kata yang mudah
6.                     Dalam cerita moral, paling baik diceritakan adalah antara karakter manusia yang lemah dan kuat.
7.                     Menggunakan setting alam.

3.      Perbedaan fitur bahasa teks cerita biografi dan teks cerita moral
Ø  Fitur kebahasaan teks cerita biografi
a.       Kata hubung
b.      Kata merujuk kata
c.       Kata kerja
d.      Waktu, aktivitas, dan tempat
Ø  Fitur bahasa teks cerita moral
a.       Mengidentifikasi kata kerja
b.      Penggunaan kata sandang si dan sang
c.       Kata hubung keterangan tempat dan waktu
d.      Kata kerja hubung lalu, kemudian, dan akhiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar